Penyakit Gout adalah jenis radang sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat. Gout termasuk dalam kelompok penyakit radang sendi yang bersifat episodik dan dapat mempengaruhi siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada pria, terutama mereka yang berusia lebih dari 40 tahun. Gout umumnya menyerang sendi-sendi besar, terutama di jempol kaki, tetapi juga bisa mempengaruhi sendi lain seperti lutut, pergelangan kaki, dan tangan.
Penyakit gout sering disebut sebagai “penyakit orang kaya” karena banyak dikaitkan dengan pola makan tinggi purin, yang ditemukan dalam makanan seperti daging merah, makanan laut, serta alkohol, terutama bir. Gout dapat sangat menyakitkan dan mengganggu kualitas hidup seseorang, namun dengan pengelolaan yang tepat, gejalanya dapat dikendalikan.
Apa Itu Penyakit Gout?
Gout adalah penyakit yang terjadi ketika kristal asam urat menumpuk di dalam sendi, menyebabkan peradangan yang sering kali sangat menyakitkan. Asam urat adalah produk sampingan dari pemecahan purin dalam tubuh, yang biasanya dibuang melalui urin. Namun, ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi (hiperurisemia), kristal asam urat dapat terbentuk dan menumpuk di sendi, yang kemudian menyebabkan serangan gout.
Serangan gout dapat terjadi tiba-tiba, seringkali dimulai dengan rasa sakit yang sangat hebat pada sendi tertentu, yang biasanya terjadi pada malam hari. Pada beberapa orang, serangan gout pertama kali hanya terjadi satu kali, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, penyakit ini bisa berulang dan berujung pada kerusakan sendi yang permanen.
Penyebab Penyakit Gout
Penyebab utama dari penyakit gout adalah tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Namun, tidak semua orang dengan kadar asam urat tinggi akan mengembangkan gout, dan beberapa orang dengan kadar asam urat normal bisa mengalami serangan gout. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit gout antara lain:
1. Kadar Asam Urat Tinggi (Hiperurisemia)
- Produksi asam urat berlebihan: Tubuh memproduksi asam urat sebagai hasil sampingan dari pemecahan purin, senyawa yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan dan minuman. Jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat, ginjal mungkin tidak dapat mengeluarkannya dengan cukup efisien.
- Pengeluaran asam urat yang tidak cukup: Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik atau tubuh yang kesulitan mengeluarkan asam urat dapat menyebabkan penumpukan asam urat di dalam tubuh.
2. Faktor Genetik
- Riwayat keluarga dengan gout dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengembangkan kondisi ini. Penyakit gout dapat diturunkan dalam keluarga, dan beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk menghasilkan atau menahan lebih banyak asam urat.
3. Konsumsi Makanan Tinggi Purin
- Makanan tinggi purin: Makanan yang kaya akan purin, seperti daging merah, hati, makanan laut (terutama kerang, ikan sarden, dan ikan teri), serta minuman beralkohol (terutama bir), dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Purin dipecah menjadi asam urat setelah dikonsumsi.
- Alkohol: Konsumsi alkohol, terutama bir dan minuman keras, dapat meningkatkan kadar asam urat. Alkohol juga mengganggu kemampuan tubuh untuk mengeluarkan asam urat.
4. Obesitas
- Obesitas dapat meningkatkan produksi asam urat dan mengurangi kemampuan ginjal untuk mengeluarkannya. Lemak tubuh yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dan gangguan metabolisme yang berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat.
5. Penyakit Tertentu
- Beberapa kondisi medis dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gout, termasuk hipertensi, penyakit ginjal kronis, diabetes, dan kolesterol tinggi.
6. Penggunaan Obat-obatan
- Beberapa obat-obatan dapat meningkatkan kadar asam urat, seperti diuretik (obat penurun tekanan darah), aspirin dosis rendah, dan obat yang digunakan untuk kemoterapi. Obat-obatan ini mengurangi kemampuan ginjal untuk mengeluarkan asam urat.
7. Dehidrasi
- Dehidrasi dapat menyebabkan penumpukan asam urat karena ginjal tidak dapat mengeluarkan cukup cairan dan asam urat dari tubuh.
Gejala Penyakit Gout
Gejala penyakit gout umumnya datang secara mendadak dan parah, seringkali dimulai pada malam hari. Beberapa gejala umum yang terkait dengan serangan gout adalah:
1. Nyeri Sendi yang Hebat
- Nyeri yang intens dan tiba-tiba pada sendi, terutama pada jempol kaki, adalah tanda khas gout. Sendi yang terinfeksi bisa sangat sakit, bahkan dengan gerakan ringan atau sentuhan.
- Rasa sakit ini biasanya mencapai puncaknya dalam beberapa jam setelah serangan dimulai.
2. Pembengkakan dan Peradangan
- Sendi yang terkena akan terlihat bengkak, merah, dan terasa panas. Hal ini disebabkan oleh peradangan akibat penumpukan kristal asam urat.
3. Kemerahan pada Kulit
- Kulit di sekitar sendi yang terkena bisa terlihat merah atau keunguan karena peradangan yang terjadi.
4. Keterbatasan Gerakan
- Karena rasa sakit dan pembengkakan, sendi yang terkena mungkin sulit digerakkan atau sangat sensitif terhadap sentuhan.
5. Serangan Berulang
- Setelah serangan gout pertama, serangan berikutnya dapat terjadi, biasanya dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Dengan penanganan yang buruk, serangan bisa semakin sering terjadi dan mengarah pada kerusakan sendi permanen.
Pengobatan Penyakit Gout
Penyakit gout dapat dikelola dengan pengobatan untuk meredakan gejala, menurunkan kadar asam urat dalam darah, dan mencegah serangan di masa depan. Pengobatan untuk gout umumnya melibatkan beberapa pendekatan berikut:
1. Obat untuk Mengatasi Serangan Gout
- NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs): Obat antiinflamasi seperti ibuprofen atau naproxen digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan selama serangan gout.
- Colchicine: Obat ini dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan pada serangan gout akut, terutama jika diberikan dalam 12 jam pertama sejak gejala muncul.
- Kortikosteroid: Jika obat antiinflamasi tidak efektif, kortikosteroid seperti prednison dapat diberikan untuk meredakan peradangan dan nyeri. Kortikosteroid bisa diberikan dalam bentuk pil, suntikan, atau bahkan melalui injeksi langsung ke sendi yang terkena.
2. Obat untuk Mengurangi Kadar Asam Urat
- Allopurinol: Obat ini digunakan untuk mengurangi produksi asam urat dalam tubuh, membantu mencegah serangan gout di masa depan. Allopurinol sering kali diberikan setelah serangan gout akut reda.
- Febuxostat: Obat ini juga bekerja dengan cara mengurangi produksi asam urat dalam tubuh dan dapat digunakan sebagai alternatif untuk allopurinol.
- Probenecid: Obat ini membantu ginjal mengeluarkan lebih banyak asam urat, yang membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah.
3. Perubahan Gaya Hidup
- Diet yang Seimbang: Menghindari makanan yang tinggi purin, seperti daging merah, makanan laut, dan alkohol, sangat penting untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah. Sebaliknya, konsumsi makanan rendah purin seperti sayuran, buah-buahan, dan produk susu rendah lemak.
- Cukupi Cairan: Minum banyak air untuk membantu tubuh mengeluarkan asam urat lebih baik melalui ginjal.
- Menjaga Berat Badan Ideal: Mengurangi berat badan yang berlebih dapat membantu mengurangi tekanan pada sendi dan menurunkan kadar asam urat.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik ringan dapat membantu menjaga kesehatan sendi dan mengurangi gejala gout.
4. Pencegahan Serangan Gout
- Dengan pengelolaan yang baik melalui obat-obatan dan perubahan gaya hidup, serangan gout bisa dicegah atau dikurangi frekuensinya. Pemeriksaan rutin kadar asam urat dalam darah juga penting untuk memantau dan mencegah lonjakan kadar asam urat.
Kesimpulan
Penyakit gout adalah gangguan radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat dalam sendi. Gout dapat menyebabkan nyeri hebat, pembengkakan, dan peradangan, terutama pada sendi j